2009/03/23

SISTEM SILVIKULTUR INTENSIF MENDORONG OPTIMALISASI PRODUKSI HUTAN ALAM

27-11-2006
Untuk medorong tercapainya kondisi hutan yang mampu berfungsi secara optimal, produktif, berdaya saing, dan yang dikelola secara efektif dan efisien, sehingga terwujud kelestarian hutan yang dinamis, Dephut telah menunjuk beberapa pemegang Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam (IUPHHK-HA/HPH).
Sebagai model pembangunan sistem silvikultur intensif yang disesuaikan dengan karakteristik setiap lokasi.

Pengelolaan dengan sistem silvikultur intensif pada IUPHHK-HA/HPH baik dengan sistem tebang pilih tanam Indonesia Intensif (TPTII) dan atau dengan sistem tebang pilih tanam jalur intensif (TPTJI) dilakukan pada areal hutan produksi alam yang masih ada virgin forest, dan areal bekas tebangannya masih baik.

Agar pelaksanaan pembangunan sistem silvikultur intensif di beberapa IUPHHKA tersebut berhasil, difasilitasi oleh sebuah tim pakar di bidang sistem silvikultur. Tahun 2004 Departemen Kehutanan telah menunjuk 17 (tujuh belas) IUPHHKA untuk melaksanakan model pembangunan sistem silvikultur intensif. Di Kalimantan Tengah, IUPHHK-HA/HPH yang melaksanakan model sistem silvikultur intensif antara lain PT. Sari Bumi Kusuma, PT. Erna Djuliawati, dan PT. Sarpatim dari kelompok usaha kayu lapis Indonesia.

Pakar Tim Pelaksana Fasilitasi Pembangunan Sistem Silvikultur Intensif antara lain Prof. DR. Ir. Sukotjo (Silvikultur Intensif, UGM); Prof. DR. Ir. Maman Sutisna (TPTI Bina Pilih, UNMUL); Prof. DR. Ir. M. Na’iem, M.Agr (Pemuliaan Pohon, UGM); DR. Ir. Chairil Anwar Siregar (Manipulasi Lingkungan, Kimia Tanah Puslitbang HKA, Bogor); DR. Ir. Illias (Pemungutan Hasil Hutan/Penjarangan, Riil, IPB); dan lain-lainnya.

Menteri Kehutanan akan melihat perkembangan pelaksanaan model silvikultur intensif Tebang Pilih Tanam Indonesia Intensif (TPTII) di PT. Sarpatim tanggal 27-28 Nopember 2006.

Selain melihat perkembangan sistem silvikultur TPTII di PT. Sarpatim , Menteri juga akan meminta laporan persiapan pakar dalam pengembangan sistem silvikultur intensif pada IUPHHKHA lainnya yang berminat.

Dalam kunjungan lapangan ke PT. Sarpatim Menteri Kehutanan antara lain didampingi oleh Dirjen Bina Produksi Kehutanan bersama tim pakar, Prof. DR. Ir. Sukotjo, Prof. DR. Ir. Maman Sutisna, Prof. DR. Ir. M. Na’iem, M.Agr, DR. Ir. Chairil Anwar Siregar, DR. Ir. Illias.

Sistem silvikultur intensif dengan tebang pilih tanam Indonesia intensif (TPTII) dapat meningkatkan hasil panen kayu dari IUPHHK-HA (HPH). Penerapan sistem tersebut dapat digunakan untuk mengatasi kekurangan pasokan bahan baku, yang saat ini menimpa industri pengolahan kayu berdiameter besar di Indonesia.

Saat ini kesenjangan permintaan bahan baku untuk industri plywood dan sawn timber + 25 juta m3/tahun. Hal ini karena dari 289 unit IUPHHK-HA/HPH, hanya 154 unit yang aktif menyusun rencana karya tahunan (RKT) dengan potensi 8,2 juta m3 pada tahun 2006. Dengan sistem silvikultur TPTII dan atau TPTJI ini diharapkan agar pengelolaan IUPHHK-HA/HPH tersebut dapat menghasilkan kayu jenis meranti dan atau kayu mewah lainnya dalam umur tebang yang lebih pendek antara umur 20 –25 tahun dengan volume kayu yang lebih besar antara 200 – 300 m3/hektar. Selama ini umur kayu jenis meranti dari hutan alam baru dapat ditebang pada umur 30 – 40 tahun dengan volume 40 – 60 m3/hektar.

2009/03/19

Indonesia Memenuhi Syarat untuk Penerapan Undang-Undang Konservasi Hutan Tropis

Untuk memenuhi permintaan dari Pemerintah Indonesia, Pemerintah A.S. dengan gembira mengumumkan bahwa Indonesia memenuhi syarat untuk turut serta dalam program pengalihan utang untuk konservasi alam (debt-for-nature) guna mendanai upaya konservasi hutan tropis. Di bawah Undang-Undang Konservasi Hutan Tropis (Tropical Forest Conservation Act /TFCA), sejumlah utang Indonesia yang memenuhi syarat dapat dikurangi dan dialihkan pada upaya konservasi hutan tropis.

“Ini merupakan berita baik,” kata Menteri Kehutanan M.S. Kaban, SE, MSi, dalam pertemuan dengan sejumlah perwakilan dari Kedubes A.S. hari ini.

Departemen Keuangan A.S. akan memberikan alokasi sementara senilai 19,6 juta dolar AS untuk pengelolaan utang yang memenuhi syarat tersebut. Pembahasan awal untuk mencapai sebuah kesepakatan diharapkan akan dimulai pada minggu-minggu mendatang. Jika telah selesai, Indonesia akan menjadi salah satu peserta terbesar di bawah program TFCA ini.

Hingga kini, 11 negara di Afrika, Asia, dan Amerika Latin telah ikut ambil bagian dalam perjanjian debt-for-nature di bawah TFCA. Perjanjian ini akan menghasilkan lebih dari 135 juta dolar AS untuk melestarikan hutan tropis penting di negara-negara tersebut selama 10 sampai 25 tahun. Di masa yang akan datang, program ini akan diperluas mencakup pelestarian terumbu karang yang sering disebut sebagai “hutan pantai.”

Hutan Indonesia dikenal sebagai salah satu hutan yang paling penting dan paling beragam secara hayati di dunia. Pemerintah A.S. menyambut baik keikutsertaan Indonesia dalam program yang penting ini.

2009/03/14

Deskripsi Jenis Rotan


Rotan adalah sekelompok palma dari puak (tribus) Calameae yang memiliki habitus memanjat, terutama Calamus, Daemonorops, dan Oncocalamus. Puak Calameae sendiri terdiri dari sekitar enam ratus anggota, dengan daerah persebaran di bagian tropis Afrika, Asia dan Australasia. Ke dalam puak ini termasuk pula marga Salacca ( misalnya salak), Metroxylon (misalnya rumbia/sagu), serta Pigafetta yang tidak memanjat, dan secara tradisional tidak digolongkan sebagai rotan.

Batang rotan biasanya langsing dengan diameter 2-5cm, beruas-ruas panjang, tidak berongga, dan banyak yang dilindungi oleh duri-duri panjang, keras, dan tajam. Duri ini berfungsi sebagai alat pertahanan diri dari herbivora, sekaligus membantu pemanjatan, karena rotan tidak dilengkapi dengan sulur. Suatu batang rotan dapat mencapai panjang ratusan meter. Batang rotan mengeluarkan air jika ditebas dan dapat digunakan sebagai cara bertahan hidup di alam bebas. Badak jawa diketahui juga menjadikan rotan sebagai salah satu menunya.

Sebagian besar rotan berasal dari hutan di Malesia, seperti Sumatra, Jawa, Borneo, Sulawesi, dan Nusa Tenggara. Indonesia memasok 70% kebutuhan rotan dunia. Sisa pasar diisi dari Malaysia, Filipina, Sri Lanka, dan Bangladesh.

Rotan cepat tumbuh dan relatif mudah dipanen serta ditransprotasi. Ini dianggap membantu menjaga kelestarian hutan, kaerna orang lebih suka memanen rotan daripada kayu.
Adapun macam - macam rotan dapat dibagi sebagai berikut :

Rotan Batang (Daemonorops robustus Warb) :

1.Hidup berumpun, tumbuh menyebar pada daerah berbukit sampai kedaerah bergunung (300 – 1000 m dpl). Umumnya tumbuh menjalar diatas permukaan tanah kemudian memanjat dan melilit pada batang pohon sekitarnya.

2.Pada pangkal batang terdapat bongkol, mula-mula tegak keatas kurang lebih 2 meter kemudian melengkung kembali ketanah, kadang terdapat akar pada bongkol tersebut. Pangkal batang sepanjang 1,5 meter diameter besar dan ruas buku pendek tidak teratur, setelah normal kembali dengan ukuran tertentu.

3.Diameter batang kurang lebih 2 – 8 cm, panjang ruas 15 – 30 cm warna batang hijau tua mengkilap, bentuk silindris. Ruas nyata dan pada batang terdapat benjolan pelepah.

4.Pelepah daun berduri seperti duri salak pada bagian atas melengkung kedalam, panjang duri antara 2 – 4 cm, tangkai daun pada bagian pelepah berduri rapat, makin keatas makin jarang, bentuk dari pipih bersusun dan tidak beraturan

5.Pada tangkai daun duduk daun berpasangan kiri kanan, jaraknya 2 – 5 cm untuk rotan dewasa. Bentuk daun lonjong dengan ujung runcing. Warna daun hijau tua permukaan licin sedang bagian bawah berwarna hijau buram. Pada bagian bawah tulang daun berduri halus, pinggir daun berduri

6.Pada ujung tangkai daun terdapat sulur panjat, dengan pengait sepanjang 2 – 5 cm, berduri kokoh, bercangap, bertumpu dan seperti cakar dan duri berwarna hitam. Pada rotan dewasa, batang terbungkus pelepah yang pada akhirnya mengelupas sendiri, dan pada ujung batang terdapat tajuk ± 5 – 10 meter. Ciri khas pada batangnya terdapat kandungan air banyak. Jenis rotan ini bernilai ekonomis tinggi. Penggunaanya untuk mebelair dan merupakan komoditi eksport.

Rotan Lambang (Calamus sp) :

1.Hidup berumpun, tumbuh dipinggir sungai/dataran rendah dan juga ditemui di pegunungan.

2.Ruas batang nyata, warna batang hijau muda kekuning-kuningan, panjang ruas 25 – 40 cm diameter batang 1-2 cm merata sampai ujung, buku pada ruas melingkar rata dan berwarna hutam dimana ruas pada bagian bawah buku besar dan ruas pada bagian atas mengecil dan merata sampai keujung batang.

3.Permukaan batang licin dan mengkilap.

4.pada rotan yang tiap panen batangnya/bekas pelepah sepanjang ± 16 - 60 meter pada ujung batang kurang lebih 4 meter terdapat daun.

5.Pada ujung batang terdapat pelepah daun berbentuk menonjol berbuku, pelepah daun berduri pada pinggir kiri dan kanan kira-kira 20 - 30 cm dari pelepah duri menghadap kebawah miring 45o, ujung pelepah terdapat sulur panjat dengan panjang kurang lebih 2 - 3 meter berfungsi sebagai alat panjat dengan duri berpasangan 4 - 5 berjarak 3 cm, naik keujung semakin rapat.

6.Bentuk daun memanjang dengan panjang daun kurang lebih 20 - 50 cm, lebar daun 3 - 6 cm. Warna daun hijau, pada bagian bawah daun terdapat 4 tulang daun yang memiliki duri halus berjarak 2 - 3 cm.

7.Ujung daun meruncing berbulu halus, makin ke ujung buluh makin rapat, pada sepanjang tepi daun berduri halus.

8.Jenis rotan ini tidak banyak digunakan karena kwalitasnya jelek dan mengandung kadar air yang tinggi dan cepat kusut.

9.Permudaannya daun melonjong,pada pangkal pelepah duri panjang halus seperti jarum, jarang dan berakar serabut.

10.Nama daerahnya, buku dalam/buku tinggi (Gorontalo).

Jenis Rotan Umbul (Calamus sympisipus)

1.Hidup soliter, tempat tumbuh menyebar dari daerah dataran rendah (pinggiran sungai) sampai pada daerah dataran tinggi dan berbukit.

2.Batang berwarna kuning cemerlang kehijau-hijauan selindris, beralur, batang dari pangkal sampai ujung semakin besar, panjang ruas batang antara 25 - 40 cm, diameter batang pada bagian ujung 2 - 4 cm.

3.Ruas buku melingkar lurus berwarna seperti warna batang dan nampak jelas. Panjang batang kurang lebih 15 - 60 meter, batang terbungkus pelepah daun dan terdapat pasangan duri yang menghadap kebawah melingkar menyerupai spiral, panjang duri 3 - 5 mm, berwarna kuning.

4.Pada ujung pelepah terdapat sulur panjat satu buah, kemudian pada bagian tengah berpasangan dua dan pada bagian ujung berpasangan tiga, dimana jarak antara pasang an duri yang dengan pasangan duri lainnya 1 - 2,5 cm.

5.Pelepah yang sudah tua mudah terlepas dan rapuh, pada pangkal pelepah terdapat pembungkus.

6.Tangkai daun berduri jarang dan terletak pada bagian bawah.

7.Helai daun berpasangan terdiri atas 4 - 5 helai daun, pada kiri dan kanan tangkai daun, pada bagian ujungnya berpasangan masing-masing satu.

8.Bentuk daun menyirip panjang ujungnya berbulu halus, dipinggir helai daun berduri halus menghadap keujung daun, warna daun hijau mengkilap permukaannya licin daun bagian bawah berwarna kecoklat-coklatan dan keputih-putihan, panjang daun 15 - 25 cm, lebar daun 2 - 4 cm. Tulang daun memanjang mengikuti panjang daun.

9.Malai bunga muncul pada bagian pangkal daun dan ujung batang terdapat selendang yang membungkus malai, kemudian bunga mekar panjang tandan bunga 50 - 75 cm, tangkai bunga terletak helai bunga kutang lebih 20 helai bunga.

10.Buah bersisik, berwarna putih susu dan ujung sisik berbentuk bulat dan masuk kedalam saling menutup, warna pinggir sisik coklat tua, tiap tangkai buah berkelompok.

11.Ciri khas batang mudah lentur dan tidak rusak serta kulit batang tidak pecah bila dibengkokkan.

12.Tumbuh melingkar, menjulur dan kadang-kadang kembali ketanah.

13.Pada anakan, tiap helai daun terbelah dua menyerupai gunting, berwarna hijau terang sedangkan bagian bawah daun berwarna coklat berspora.

14.Jenis ini bernilai ekonomis dan laku di pasaran pada umumnya digunakan untuk mebelair.

Jenis Rotan Tohiti (Calamus inops Becc) :

1.Hidup soliter, tumbuh menyebar secara merata pada ketinggian 300 - 1200 m, batang dari pangkal sampai keujung semakin besar, warna batang hijau tua, licin, panjang batang 15 - 120 m, tumbuh vertikal ke atas kemudian melilit pada pohon disekitarnya. Diameter batang pada pangkal 0,8 - 2 cm pada ujung antara 2 - 4 cm dan panjang ruas antara 20 - 35 cm sama besar sampai keujung batang, buku pada ruas melingkar miring, berwarna hitam dan berlekuk.

2.Pelepah daun membungkus batang pada permukaan pelepah dipenuhi oleh duri yang rapat dan tidak beraturan. Semakin keujung tangkai daun durinya semakin kecil.

3.Ujung tangkai daun membentuk cambuk dan terdapat duri pengait, tiap pengait terdapat 5 duri dan masing-masing duri berjarak 1 - 2 cm.

4.Daun menyirip berselang seling, ujung daun lancip berbulu halus, warna permukaan daun hijau mengkilap, sedang pada bagian bawah daun berwarna hijau buram. Tulang daun nyata, berduri halus dengan panjang antara 5 - 7 cm, ujung duri berwarna coklat muda.

5.Ciri khas, bila batang dilenturkan kulit batang pecah dan berbekas.

6.Jenis rotan ini bernilai ekonomis tinggi dan merupakan komoditi ekspor, juga untuk bahan mebelair.

Jenis rotan Susu (Calamus sp)

1.Hidup soliter tumbuh menyebar merata ke ketinggian ± 250 - 500 m dpl, terutama banyak dijumpai dipinggiran sungai dan di dataran rendah yang lembab.

2.Batang berwarna kuning kehijauan, dengan diameter batang mulai dari pangkal sampai ujung pelepah.

3.Diameter batang mulai dari panjang ± 1,5 m untuk rotan dewasa dapat mencapai 28 - 40 mm.

4.Pelepah daun pembungkus batang diselimuti duri rapat beraturan dan merata antara pelepah-pelepah berikutnya asal dari mendatar panjang ± 3 - 6 cm, warna hitam mengkilap.

5.Ruas batang panjangnya ± 15 - 40 cm dengan bentuk buku ruas agak tebal menonjol melingkar miring.

6.Ciri khas batang bila dipotong akan keluar air berupa getah mencair putih seperti susu.

7.Pada tangkai daun duduk berselang-seling beraturan dengan panjang berukuran ± 15 - 75 cm jarak antara daun ± 3 - 4 cm. Permukaan daun berwarna hijau tua sedang bagian bawah daun terdapat duri menyorok kebawah dan setiap pinggir tepi daun ditumbuhi duri sebagai pengait dengan jarak ± 2 - 3 cm.

8.Pada ujung tangkai tumbuh sulur sebagai pengait pohon yang disebelahnya, panjang sulur panjat dapat mencapai 3 - 6 meter dan setiap duri pengait berjumlah 5 bergandengan dibagian tenga duri besar sebagai bidak pengait dan arah miring kebawah. Jarak antarnya sampai ujung 3 - 5 cm.

9.Jenis rotan ini kurang bernilai ekonomis.

Jenis Rotan Merah/Tai Ayam (Calamus panajuga Becc) :

1.Hidup berumpun, menyebar dari ketinggian ± 200 m dpl s/d 500 m dpl.

2.Batang berwarna coklat kemerah merahan, batang terbungkus pelepah, panjang ruas 20 – 30 cm. Diameter batang 4 – 8 mm, batang merah dari pangkal sampai ujung rata, sedangkan pada panjang 15 – 20 m bercabang membentuk batang baru. Pada setiap rumpun terdapat batang rotan yang siap panen antara 15 – 20 batang, dengan panjang batang berkisar antara 15 – 45 m.

3.Daun berwarnaa hijau tua, berbentuk melebar ditengah-tengah dan dasar daun lurus, tepi daun bergerigi dan meruncing pada ujung daun.
Panjang daun kurang lebih 8 – 14 cm, lebar daun dibagian tengah kurang lebih 4 – 6 cm. Tulang daun menyatu pada pangkal menyebar secara radial, warna bagian bawah daun agak kecoklatan dan berspora, duduk daun berselang-seling dan setiap pelepah daun terdapat kurang lebih 10 – 15 helai

4.Pada bagian tangkai daun berduri berpasangan 1 dan 1 sebanyak 2 – 3 pasang, kemudian bentuk kait panjang 0,3 cm pangkal melebar dan ujung daun berwarna hitam.

5.Pada ujung pelepah daun sulur panjat (flagellum) dengan pasangan duri yang bergantian bergandeng 3, 4 dan 2 secara selang seling dan berbentuk paruh burung kakak tua. Panjang sorus sekitar 2 – 5 meter, pelepah daun membungkus sepanjang ruas batang.

6.Pada pucuk terbungkus oleh selubung yang membuka pada saat muncul daun baru

7.Bila batang dikerat/dipotong akan tercium bu tai ayam atau bila batangnya digosok dengan tangan.

8.Setelah pelepah terlepas buku pada ruas melingkar miring agak menunjol.

9.Kegunaan jenis rotan ini oleh masyarakat nelayan digunakan sebagai perangkap ikan (rompong) dan juga digunakan sebagai bahan kerajinan anyaman.

10.Anakan jenis rotan ini mirip dengan anakan pohon aren dan tumbuh berumpun

Jenis Rotan Susu Merah (Calamus sp) :

1.Hidup soliter tumbuh menyebar merata ke ketinggian ± 250 - 500 m dpl, terutama banyak dijumpai dipinggiran sungai dan di dataran rendah yang lembab.

2.Batang berwarna kuning kehijauan, dengan diameter batang mulai dari pangkal sampai ujung pelepah.

3.Pelepah daun pembungkus batang diselimuti duri rapat beraturan dan merata antara pelepah-pelepah berikutnya asal dari mendatar panjang ± 3 - 6 cm, warna hitam mengkilap.

4.Pada tangkai daun duduk berselang-seling beraturan dengan panjang berukuran ± 15 - 75 cm jarak antara daun ± 3 - 4 cm. Permukaan daun berwarna hijau tua sedang bagian bawah daun terdapat duri menyorok kebawah dan setiap pinggir tepi daun ditumbuhi duri sebagai pengait dengan jarak ± 2 - 3 cm.

5.Jenis rotan ini kurang bernilai ekonomis.

2009/03/10

A Lesson Love


Berikut sebuah kisah cinta dari negeri Sakura : A Lesson Love. Wah, ini topiknya tentang Cinta. Kekuatan Cinta “The Power of Love” bisa merupakan sumber motivasi yang kuat namun bisa juga merupakan pembuat turun motivasi, he.. tergantung menggunakannya.. Yang pasti Kekuatan Cinta dahsyat sekali, cinta pada orang tua, cinta pada keluarga, cinta pada pasangan.. Ini contoh dari Negeri Sakura,,,

Toshinobu Kubota , yang biasa dipanggil Shinji mengucapkan selamat tinggal kepada keluarganya di negerinya yang lama untuk mencari hidup yang lebih baik di Amerika. Ayahnya memberinya uang simpanan keluarga yang disembunyikan di dalam kantong kulit.
“Di sini keadaan sulit ,” katanya sambil memeluk putranya dan mengucapkan selamat tinggal. “Kau adalah harapan kami.”
Shinji naik ke kapal lintas Atlantik yang menawarkan transport gratis bagi pemuda-pemuda yang mau bekerja sebagai penyekop batubara sebagai imbalan ongkos pelayaran selama sebulan. Kalau Shinji menemukan emas di Pegunungan Colorado, keluarganya akan menyusul.
Berbulan-bulan Shinji mengolah tanahnya tanpa kenal lelah. Urat emas yang tidak besar memberinya penghasilan yang pas-pasan namun teratur.
Setiap hari ketika pulang ke pondoknya yang terdiri atas dua kamar, Shinji merindu kan dan sangat ingin disambut oleh wanita yang dicintainya.
Satu-satunya yang disesalinya ketika menerima tawaran untuk mengadu nasib ke Amerika adalah terpaksa meninggalkan Asaka Matsutoya sebelum secara resmi punya kesempatan mendekati gadis itu. Sepanjang ingatannya, keluarga mereka sudah lama berteman dan selama itu pula diam-diam dia berharap bisa memperistri Asaka.
Rambut Asaka yang ikal panjang dan senyumnya yang menawan membuatnya menjadi putri Keluarga Yoshinori Matsutoya yang paling cantik..
Shinji baru sempat duduk di sampingnya dalam acara perayaan pesta bunga dan mengarang alasan-alasan konyol untuk singgah di rumah gadis itu agar bisa bertemu dengannya. Setiap malam sebelum tidur di kabinnya , Shinji ingin sekali membelai rambut Asaka yang pirang kemerahan dan memeluk gadis itu.. Akhirnya, dia menyurati ayahnya , meminta bantuannya untuk mewujudkan impiannya.
Kira-kira setahun kemudian, sebuah telegram datang mengabarkan rencana untuk membuat hidup Shinji menjadi lengkap. Pak Yoshinori Matsutoya akan mengirimkan putrinya kepada Shinji di Amerika. Putrinya itu suka bekerja keras dan punya intuisi bisnis. Dia akan bekerja sama dengan Shinji selama setahun dan membantunya mengembangkan bisnis penambangan emas.
Diharapkan, setelah setahun itu keluarganya akan mampu datang ke Amerika untuk menghadiri pernikahan mereka.
Hati Shinji sangat bahagia. Dia menghabiskan satu bulan berikutnya untuk mengubah pondoknya menjadi tempat tinggal yang nyaman. Dia membeli ranjang sederhana untuk tempat tidurnya di ruang duduk dan menata bekas tempat tidurnya agar pantas untuk seorang wanita. Gorden dari bekas karung goni yang menutupi kotornya jendela diganti dengan kain bermotif bunga dari bekas karung terigu. Di meja samping tempat tidur dia meletakkan wadah kaleng berisi bunga-bunga kering yang dipetiknya di padang rumput.
Akhirnya , tibalah hari yang sudah dinanti-nantikannya sepanjang hidup.
Dengan tangan membawa seikat bunga daisy segar yang baru dipetik , dia pergi ke stasiun kereta api. Asap mengepul dan roda-roda berderit ketika kereta api mendekat lalu berhenti. Shinji melihat setiap jendela , mencari senyum dan rambut ikal Asaka. Jantungnya berdebar kencang penuh harap, kemudian tersentak karena kecewa.
Bukan Asaka , tetapi Yumi Matsutoya kakaknya, yang turun dari kereta api. Gadis itu berdiri malu-malu di depannya, matanya menunduk. Shinji hanya bisa memandang terpana. Kemudian, dengan tangan gemetar diulurkannya buket bunga itu kepada Yumi. “Selamat datang,” katanya lirih, matanya menatap nanar. Senyum tipis meng hias wajah Yumi yang tidak cantik.
“Aku senang ketika Ayah mengatakan kau ingin aku datang ke sini,” kata Yumi, sambil sekilas memandang mata Shinji sebelum cepat-cepat menunduk lagi.
“Aku akan mengurus bawaanmu ,” kata Shinji dengan senyum terpaksa.
Bersama-sama mereka berjalan ke kereta kuda. Pak Matsutoya dan ayahnya benar. Yumi memang punya intuisi bisnis yang hebat. Sementara Shinji bekerja di tambang, dia bekerja di kantor. Di meja sederhana di sudut ruang duduk, dengan cermat Yumi mencatat semua kegiatan di tambang. Dalam waktu 6 bulan, asset mereka telah berlipat dua. Masakannya yang lezat dan senyumnya yang tenang menghiasi pondok itu dengan sentuhan ajaib seorang wanita.
Tetapi bukan wanita ini yang kuinginkan , keluh Shinji dalam hati, setiap malam sebelum tidur kecapekan di ruang duduk. Mengapa mereka mengirim Yumi ? Akankah dia bisa bertemu lagi dengan Asaka ? Apakah impian lamanya untuk memperistri Asaka harus dilupakannya ?
Setahun lamanya Yumi dan Shinji bekerja, bermain, dan tertawa bersama, tetapi tak pernah ada ungkapan cinta. Pernah sekali, Yumi mencium pipi Shinji sebelum masuk kekamarnya. Pria itu hanya tersenyum canggung. Sejak itu, kelihatannya Yumi cukup puas dengan jalan-jalan berdua menjelajahi pegunungan atau dengan mengobrol di beranda setelah makan malam.
Pada suatu sore di musim semi, hujan deras mengguyur punggung bukit, membuat jalan masuk ke tambang mereka longsor. Dengan kesal Shinji mengisi karung-karung pasir dan meletakkannya sedemikan rupa untuk membelokkan arus air. Badannya lelah dan basah kuyup, tetapi tampaknya usahanya sia-sia. Tiba-tiba Yumi muncul di sampingnya, memegangi karung goni yang terbuka. Shinji menyekop dan memasuk kan pasir kedalamnya, kemudian dengan tenaga sekuat lelaki, Yumi melemparkan karung itu ke tumpukan lalu membuka karung lainnya. Berjam-jam mereka bekerja dengan kaki terbenam lumpur setinggi lutut, sampai hujan reda. Dengan berpegangan tangan mereka berjalan pulang ke pondok.
Sambil menikmati sup panas, Shinji mendesah , “Aku takkan dapat menyelamatkan tambang itu tanpa dirimu. Terima kasih, Yumi..”
“Sama-sama,” gadis itu menjawab sambil tersenyum tenang seperti biasa, lalu tanpa berkata-kata dia masuk ke kamarnya.
Beberapa hari kemudian , sebuah telegram datang mengabarkan bahwa Keluarga Matsutoya dan Keluarga Kubota akan tiba minggu berikutnya. Meskipun berusaha keras menutup-nutupinya , jantung Shinji kembali berdebar-debar seperti dulu karena harapan akan bertemu lagi dengan Asaka. Dia dan Yumi pergi ke stasiun kereta api. Mereka melihat keluarga mereka turun dari kereta api di ujung peron.
Ketika Asaka muncul , Yumi menoleh kepada Shinji. “Sambutlah dia,” katanya.
Dengan kaget, Shinji berkata tergagap, “Apa maksudmu?”
“Shinji , sudah lama aku tahu bahwa aku bukan putri Matsutoya yang kau inginkan. Aku memperhatikan bagaimana kau bercanda dengan Asaka dalam acara Perayaan pesta bunga lalu.” Dia mengangguk ke arah adiknya yang sedang menuruni tangga kereta. “Aku tahu bahwa dia, bukan aku , yang kauinginkan menjadi istrimu.”
“Tapi…”
Yumi meletakkan jarinya pada bibir Shinji. “Ssstt,” bisiknya. “Aku mencintaimu, Shinji. Aku selalu mencintaimu. Karena itu , yang kuinginkan hanya melihatmu bahagia. Sambutlah adikku.”
Shinji mengambil tangan Yumi dari wajahnya dan menggenggamnya. Ketika Yumi menengadah, untuk pertama kalinya Shinji melihat betapa cantiknya gadis itu. Dia ingat ketika mereka berjalan-jalan di padang rumput, ingat malam-malam tenang yang mereka nikmati di depan perapian, ingat ketika Yumi membantunya mengisi karung-karung pasir. Ketika itulah dia menyadari apa yang sebenarnya selama berbulan-bulan telah tidak diketahuinya.
“Tidak, Yumi. Engkaulah yang kuinginkan.” Shinji merengkuh gadis itu ke dalam pelukannya dan mengecupnya dengan cinta yang tiba-tiba membuncah didalam dadanya.
Keluarga mereka berkerumun mengelilingi mereka dan berseru-seru, “Kami datang untuk menghadiri pernikahan kalian!”