2009/04/03

Hutan mangrove

Hutan mangrove merupakan salah satu benuk ekosistem hutan yang unik dan khas, terdapat di daerah pasang surut di wilayah pesisir, pantai, dan atau pulau-pulau kecil, dan merupakan potensi sumber daya alam yang sangat potensial. Hutan mangrove memiliki nilai ekonomis dan ekologis yang tinggi, tetapi sangat rentan terhadap kerusakan apabila kurang bijaksana dalam mempertahankan, melestarikan dan pengelolaannya.
Hutan mangrove sangat menunjang perekonomian masyarakat pantai, karena merupakan sumber mata pencarian masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan. Secara ekologis hutan mangrove di samping sebagai habitat biota laut, juga merupakan tempat pemijahan bagi ikan yang hidup di laut bebas. Keragaman jenis mangrove dan keunikannya juga memiliki potensi sebagai wahana hutan wisata dan atau penyangga perlindungan wilayah pesisir dan pantai, dari berbagai ancaman sedimentasi, abarasi, pencegahan intursi air laut , serta sebagai sumber pakan habitat biota laut.
Kondisi hutan mangrove pada umumnya memiliki tekanan berat, sebagai akibat dari tekanan krisis ekonomi yang berkepanjangan. Selain dirambah dan atau dialihfungsikan, kawasan mangrove di beberapa daerah, termasuk DKI Jakarta untuk kepentingan tambak, kini marak terjadi. Akibat yang ditimbulkan terganggunya peranan fungsi kawasan mangrove sbagai habitat biota laut, perlindungan wilayah pesisir, dn terputusnya mata rantai makanan bagi bioata kehidupan seperti burung, reptil, dan berbagai kehidupan lainnya.
Tekanan terhadap hutan mangrove di wilayah DKI Jakarta, sebagai akibat tumbuh berkembangnya pusat-pusat kegiatan dan aktivitas manusia; juga disebabkan oleh beberapa aspek kegiatan antara lain; (a) pengembangan permukiman, (b) pembangunan fasilitas rekreasi, (c) pemanfatan lahan pasang surut untuk kepentingan budidaya pertambakan.
Selain terciptanya perubahan dan kerusakan lingkungan, di bagian wilayah hulu juga ikut andil dalam memperburuk kondisi kawasan pantai. Berbagai bentuk masukan bahan padatan sedimen (erosi), bahan cemaran baik yang bersumber dari industri maupun rumah tangga, merupakan salah satu faktor penyebab penyebab pendangkalan pantai dan keruskan ekosistem mangrove.
Dari beberapa hasil penelitian dilaporkan bahwa kondisi kawasan Pantai dan Kepulauan Seribu, kini dalam keadaan terganggu dan diduga tidak dapat mendukung keseimbangan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya. Dinas Kehutanan DKI Jakarta (1998), melaporkan bahwa komunitas mangrove yang berfungsi sebagai penyangga sempadan pantai cenderung semakin terganggu peranan fungsinya. Bapealda (2001), melaporkan hasil pemantauan kualitas perairan teluk Jakarta dinilai semakin memburuk dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya. Yayasan Mangrove (1999), juga melaporkan hasil evaluasi kawasan-kawasan mangrove di Taman Nasional Kepulauan Seribu, yang memberikan gambaran atas terganggunya kawasan mangrove yang berfungsi sebagai penyangga sempadan pantai pulau-pulau berukuran besar maupun kecil. Demikian halnya dengan laporan hasil pencacahan kondisi sosial ekonomi masyarakat di Kepulauan seribu (Lembaga Ekonomi UI, 2000), menyarikan rendahnya tatanan sosial ekonomi masyarakat ditinjau dari segi pendapatan per kapita, dan tingkat pendidikan masyarakatnya.
Mencermati atas uraian fenomena atas dasar laporan hasil kajian di atas, maka dapat disarikan sebagai aspek permasalahan sebagai berikut :
(1). Kawasan mangrove sebagai jalur penyangga wilayah pantai dan Kepulauan Seribu, peranan fungsi ekosistemnya terganggu: dan memberikan kecenderungan semakin teancamnya sumberdaya alam hayati baik kehidupan flora maupun fauna;
(2). Tatanan sosial masyarakat terdekat dengan kwasan jalur penyangga baik di darat maupun di Kepulauan Seribu, tingkat ekonominya sangat rendah dibanding dengan tingkat sosial di DKI Jakarta pada umumnya;

Atas dasar itulah, perlu pembinaan dalam bentuk “ Restorasi Ekologi Hutan Mangrove di Provinsi DKI Jakarta”, diikuti dengan peningkatan tatanan sosial ekonomi masyarakat di sekitarnya. Hal ini dimaksudkan agara pengendalian atas kecenderungan semakin terdegradasinya kawasan mangrove sebagai jalur penyangga wilayah pantai, termasuk upaya-upaya peningkatan taraf hidup masyarakat sekitar dapat dilakukan secara terprogram, terpadu berkelanjutan.

No comments:

Post a Comment